Minggu, 20 November 2011

XMLHTTPRequest

Arti XmlHttpRequest
XmlHttpRequest adalah sebuah object javascript yang digunakan untuk mengakses web server secara asingkron, jadi user dapat terus melakukan aktifitasnya di sebuah halaman web tanpa me-refresh halaman tersebut, karena proses requestnya dilakukan di background. Mengakses web server artinya adalah melakukan sebuah request biasa ke sebuah halaman di webserver yang berisi script (server side script). Teknisnya XMLHttpRequest (XHR) adalah sebuah DOM API yang dapat digunakan pada web browser scripting language seperti JavaScript.
Pada proses request ini, tentunya ada data yang akan kita lewatkan untuk diproses di sisi server. Metode request yang dapat dan biasa kita gunakan adalah GET atau POST. Tentunya akan sangat mudah bagi server untuk membaca data yang di kirimkan oleh client dengan menggunakan metode tersebut.

Setelah data tersebut terkirim, otomatis server akan mengirimkan respon balik atas request yang telah dilakukan. Berbeda dengan respon web server biasa, biasanya hasil respon tersebut dalam sebuah format yang mudah di parsing oleh javascript di sisi client. Walaupun berlabel XML kita juga dapat menggunakan data format lain seperti # HTML, JSON, CSV. Text Format yang banyak digunakan adalah XML dan Json. Xml banyak digunakan karena format ini sudah di dukung banyak system dan ada banyak library yang dapat digunakan untuk memanipulasi dokumen XML tersebut. Sedangkan JavaScript Object Notation (JSON) karena simple dalam mendecode dan ukurannya yang sangat kecil dan data oriented.

Sejarah XMLHttpRequest

Konsep utama XMLHttpRequest ini berasal dari Microsoft pada project Outlook Web Access. Sebuah interface bernama IXMLHTTPRequest telah diimplementasikan di MSXML. Dan pada versi kedua MSXML, IXMLHTTPRequest sudah dapat digunakan pada Internet Explorer 5.0(March 1999) menggunakan ActiveX wrapper.
Hal tersebut diikuti oleh Mozilla Foundation dengan membangun sebuah interface yang disebut nsIXMLHttpRequest pada browser engine mereka – gecko. Interface ini dibangun mirip dengan Microsoft’s IXMLHTTPRequest interface. Perbedaanya Mozzila menjadikannya sebagai salah satu object dalam javascript.
Karena konsepnya yang bagus, XMLHttpRequest menjadi standard diantara browser-browser besar. Safari mengimplementasikan pada February 2004 (safari 1.2), Konqueror, Opera 8.0 pada April 2005. Pada tahun 2006 World Wide Web Consortium (W3C) mempublish sebuah draft tentang XMLHttpRequest ini untuk menjadi standar yang lebih baku.

Implementasi XHR

Pada implementasinya, untuk membuat sebuah object XMLHttp cukup dengan meninstance class XMLHttpRequest(), tetapi pada browser IE, microsoft mengimplentasikannya pada sebuah ActiveX Control, jadi kita harus menggunakan ActiveX tersebut untuk mengimplmentasikan ajax pada IE. Contoh :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
var xmlHttp = createXmlHttpRequestObject();
function createXmlHttpRequestObject(){
  var xmlHttp;
  try
  {
    xmlHttp = new XMLHttpRequest();
  }
  catch(e)
  {
    var XmlHttpVersions = new Array("MSXML2.XMLHTTP.6.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.5.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.4.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.3.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP",
                                    "Microsoft.XMLHTTP");
 
    for (var i=0; i<XmlHttpVersions.length && !xmlHttp; i++){
      try{
        xmlHttp = new ActiveXObject(XmlHttpVersions[i]);
      }
      catch (e) {}
    }
  }
if (!xmlHttp)
    alert("Error creating the XMLHttpRequest object.");
  else
    return xmlHttp;
}
Setelah object XMLHttp dibuat, kita dapat membuat HTTP request mengunakan javascript dengan memanggil fungsi open() yang merupakan member dari class XMLhttp. Fungsi ini mempunyai 3 parameter diantaranya:
  • Type Request: Sebuah string yang menunjukkan dengan tipe request apa koneksiyang akan dilakukan.
  • URL kemana kita akan mengirim request tersebut.
  • Async: Sebuah value bertipe boolean yang menunjukkan apakah request akan diminta secara asingkron
Parameter terakhir Async sangat penting karena ia mengontrol javascript bagaimana cara menangani request. Ketika ia di set True maka request akan dilakukan secara asingkon, artinya javascript akan tetap menjalankan kode salanjutnya tanpa menunggu response dari server, Tetapi jika di set false maka browser akan menunggu sampai aja respon sebelum melanjutkan eksekusi code. Ini berarti jika respon membutuhkan waktu yang banyak, maka user tidak dapat berinteraksi dengan browser sampai request selesai.
Selanjutnya setelah object XMLhttp terbentuk, kita perlu mendefinisikan sebuah event handler onreadystatechange. Objek XMLHttp mempunyai sebuah properti dengan nama readyState yang berisi informasi tentang status response dari server. Ada 5 jenis status respondari server diantaranya:
  • 0 (Uninitialized) : Objek XML Http sudah dibuat tetapi fungsi open belum dipanggil.
  • 1 (Loading) : Fungsi open telah dipanggil tetapi request belum dikirim
  • 2 (Loaded) : Request telah dikirim
  • 3 (Interactive) : Sebagian response telah di terima
  • 4 (Complete) : Semua data telah diterima
Setiap ada perubahan value pada property readystate maka eventhandler onreadystatechange akan di panggil. Adapun method/properties pada XMLHTTP Object adalah
Method/Property
keterangan
Abort ()
Membatalkan request yang telah dikirim
getAllResponseHeaders ()
Mendapatkan header respon sebagai string
Open ( “method”, ”URL”[,asyncflag [, “username” [, “pasword”]]])
Inisialiasi parameter request
Send (content)
Melakukan HTTP Request
setRequestHeader(“Label”, “value”)
Set pasangan label dan valuenya pada header request
Onreadystatechange
Digunakan untuk mengeset fungsi callback yang menghandle perubahan request state
readyState
Memberikan informasi status request
responseText
Mengembalikan respon server dalam format string
responseXML
Mengembalikan respon server dalam format XML
Status
Mengembalikan kode status request
statusText
Mengembalikan pesan status request

sumber:
http://adibowo.com/tag/xmlhttprequest-adalah/
http://sutisna87.wordpress.com/2011/02/06/membuat-objek-xmlhttprequest/


SVG

SVG adalah singkatan dari Scalable Vector Graphics dan merupakan format file baru untuk menampilkan grafik dalam pengembangan web yang berbasis XML (eXtensible Markup Language). Selain SVG, ada juga MathML (Mathematic Markup Language) - berbasis XML- untuk menampilkan rumus-rumus matematika dan juga CML (Chemical Markup Language) untuk kimia.
Fungsi SVG
SVG berfungsi untuk menampilkan grafik 2 dimensional dalam kode XML.
Pada dasarnya, SVG dapat digunakan untuk membuat tiga jenis objek grafik, yaitu :
1. path (terdiri dari garis lurus dan kurva),
2. gambar,
3. teks.

SVG dapat mengkreasikan sebuah grafik yang terdiri dari banyak vektor yang berbeda-beda. Sebuah vektor pada dasarnya adalah garis yang menghubungkan dua titik.
Kelebihan dan Kekurangannya
Kelebihan SVG yang paling utama adalah gambar tidak akan kehilangan kualitasnya apabila diperbesar atau diperkecil (scalable), karena dibuat berdasarkan metode vektor (vector), bukan pixel (seperti format grafik pada umumnya, GIF, JPEG dan PNG). Sehingga memungkinkan pengembang web dan juga designer untuk membuat grafik dengan mutu tinggi.

Tools Pendukung
Bekerja sama dengan W3C, dan juga perusahaan-perusahaan terdepan di bidang software, ADOBE menjadi pendukung utama pengembangan SVG. Setelah SVG-Viewer, perusahaan ini membuat tools yang menggenerasikan gambar langsung ke kode SVG, yaitu ADOBE Illustrator, selain itu ada juga ADOBE GoLive untuk mengedit kode SVG. Sementara itu, COREL juga memproduksi software pendukung SVG.

Hello World” Versi SVG
Dengan menggunakan notepad, file SVG sudah bisa dibuat. “Hello World” dalam SVG memiliki kode seperti di bawah ini :
<?xml version="1.0" encoding="iso-8859-1"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD svg 20000303 Stylable//EN"
"http://www.w3.org/TR/2000/03/WD-SVG-20000303/DTD/svg-20000303 stylable.dtd">
<svg width="100px" height="50px">
<text style="fill:red" x ="10" y="20">Hello World !</text>
</svg>
Selanjutnya kita akan mempelajari kode SVG ini.
Baris pertama menjelaskan versi XML yang digunakan. Tag kedua <DOCTYPE> menyediakan referensi untuk DTD (Document Type Definition). DTD ini mendefinisikan semua tag XML yang akan digunakan untuk membuat file SVG, seperti atribut tag, element, dan memspesifikasikan bentuk dokumen dan struktur yang berlaku. Baris ketiga masih termasuk dalam tag <DOCTYPE> , menginformasikan alamat http (HyperText Transfer Protocol), akan tetapi alamat dituju ke SVG-Viewer.
DTD yang akan digunakan sangat tergantung pada SVG-Viewer. Sebagai contoh, untuk SVG-Viewer 1.0, tag <DOCTYPE> akan berkode :
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C/DTD svg 20000303 Stylable/EN"
"http://www.w3.org/TR/2000/03/WD-SVG-20000303/DTD/svg-20000303-stylable.dtd">
Sementara untuk versi 2.0 :
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C/DTD svg 20001102 Stylable/EN"
"http://www.w3.org/TR/2000/CR-SVG-20001102/DTD/svg-20001102.dtd">
4 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Dan tentu saja untuk versi terbaru SVG-Viewer ada tag <DOCTYPE> lainnya.
Isi tag ini adalah tanggal dan status dari standar SVG yang digunakan. Seperti 20000303 berarti DTD ini mempunyai dokumen tanggal 03.03.2000.
Selanjutnya tag <svg>, di sini kita sudah bisa mendefinisikan atribut yang diinginkan. Di contoh, kita mendefinisikan ukuran SVG, yaitu width="100px" height="50px", berarti lebarnya 100 pixel dan tingginya 50 pixel. Selain satuan pixel, bisa juga digunakan ukuran cm (centimeter), mm (milimeter), bahkan in (inchi) sebagai satuan absolut.
Kemudian tag <text>, tag ini memiliki atribut style yang kita definisikan "fill:red". Dengan menggunakan atribut ini kita ingin agar tulisan yang ditampilkan berisi (fill) warna merah. Selain itu ada koordinat x="10" y="20", atribut ini menginformasikan di mana akan dimulai teks tersebut ditampilkan.
Syntax SVG

Sebelum kita memulai ‘bermain’ dengan kode SVG, sangat penting sekali untuk mengetahui ‘aturan mainnya’ (syntax) terlebih dahulu.
- SVG sangat memperhatikan sistem penulisan. Semua tag, atribut dan nilai atribut ditulis dengan huruf kecil
- Semua tag harus ditutup. Untuk tag, seperti <text>, yang diluarnya dapat ditulis sesuatu, akan ditutup dengan tag pasangannya </text>. Sementara itu untuk tag yang diluarnya tidak dapat ditulis apa-apa akan ditutup dengan </>, seperti <rect.../>.
- Komentar memiliki kode yang sama seperti HTML <!-- dan -->.
- Untuk memposisikan sebuah elemen digunakan atribut x dan y, bukan top atau left seperti HTML.
- Semua atribut dimulai dan diakhiri dengan tanda kutip " ... ".
Tags SVG

Tag SVG dibedakan menjadi 4 macam :
1. Element grafik (graphics elements) :
<path> <text> <rect>
<circle> <ellipse> <line>
<polyline> <polygon> <image>
<use>
2. Element container (container elements) :
<svg> <g> <defs>
<symbol> <clipPath> <mask>
<pattern> <marker> <a>
<switch>
3. Element referensi untuk grafik (graphics referencing elements):
<use> <image>

5 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

4. Element untuk mendesign teks (text content elements):
<text> <tspan> <texPath>
<tref> <altGlyph>

Sedangkan contoh tags yang penting :
<text> : Mendefinisikan sebuah teks,
<rect> : Mendefinisikan sebuah persegi,
<path> : Mendefinisikan sebuah path,
<filter> : Mendefinisikan filter atau bahkan kombinasinya.
<g> : Membuat sebuah grup yang terdiri dari elemen-elemen.
<a> : Mendefinisikan sebuah hyperlink,
<line> : Mendefinisikan sebuah garis
6 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Tags untuk Shapes
Tags yang tersedia untuk menggambar sebagai berikut :
1. <rect> : untuk persegi empat (rectangle),
2. <circle> : untuk lingkaran,
3. <ellipse> : untuk elips,
4. <line> : untuk garis,
5. <polyline> : untuk garis banyak,
6. <polygone> : untuk poligon.

Sebenarnya, untuk SVG-Viewer teraktual (versi 3.0) sudah didefinisikan lagi berbagai macam tags yang lainnya, seperti untuk spiral, bintang, segilima (pentagon), dsb.
Segiempat (rectangle)
Dengan menggunakan tag <rect> kita akan memulai menggambar SVG.
Contoh kode :
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.0//EN"
"http://www.w3.org/TR/2001/REC-SVG-20010904/DTD/svg10.dtd">
<svg width="800" height="600">
<title>Segiempat</title>
<g id="contoh_rect" stroke="black" stroke-width="1pt">
<!-- Segiempat berwarna kuning -->
<rect x="1cm" y="1cm" width="4cm" height="6cm" fill="yellow" />
<!-- Segiempat berwarna biru -->
<rect x="1cm" y="1cm" width="3cm" height="3cm" rx=".5cm" ry=".5cm" fill="blue" />
</g>
</svg>
Simpan file tersebut dengan format .svg. Sekedar informasi, ada juga file SVG dengan tipe .svgz, ini hanyalah format SVG yang dikompres.
Tampilannya :



Lingkaran
Untuk lingkaran kita menggunakan tag <circle>.
Contoh kode :
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.0//EN"
"http://www.w3.org/TR/2001/REC-SVG-20010904/DTD/svg10.dtd">
<svg width="800" height="600">
<title>Lingkaran</title>
<g id="contoh_circle">
<!-- Lingkaran berwarna kuning -->
<circle cx="100" cy="100" r="60" fill="yellow" />
<!-- Lingkaran berwarna merah -->
<circle cx="100" cy="100" r="30" fill="red" />
</g>
</svg>
Penjelasan untuk masing-masing atribut :
- cx dan cy : untuk mendefinisikan koordinat titik pusat lingkaran.
- r : untuk mendefinisikan jari-jari (radius) lingkaran.
Elips
Elips adalah lingkaran yang memiliki 2 jari-jari yang berbeda, untuk itu dibutuhkan tag baru yang memiliki atribut tambahan.
Contoh kode :
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.0//EN"
"http://www.w3.org/TR/2001/REC-SVG-20010904/DTD/svg10.dtd">
<svg width="800" height="600">
<title>Elips</title>
<g id="contoh_ellipse">
<!-- Elips berwarna merah -->
<ellipse cx="100" cy="100" rx="50" ry="25" fill="red" />
<!-- Elips berwarna biru -->
<ellipse cx="100" cy="100" rx="25" ry="50" fill="blue" fill-opacity=".3" />
</g>
</svg>
Penjelasan untuk masing-masing atribut :
- rx dan ry : untuk mendefinisikan radius horizontal (sumbu x) dan radius vertikal (sumbu y) elips.
- opacity : untuk mendefinisikan tingkat transparan sebuah objek (nilainya dari 0.0 sampai 1.0).
Poligon
Contoh kode :
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.0//EN"
"http://www.w3.org/TR/2001/REC-SVG-20010904/DTD/svg10.dtd">
<svg width="800" height="600">
<title>Poligon</title>
<g id="contoh_polygon">
<!-- Poligon berwarna kuning dengan pinggiran berwarna hitam -->
<polygon stroke="black" fill="yellow"
points="150, 50 169,105 221, 78
195,131 250,150 195,169
221,221 169,195 150,250
131,195 79,221 105,169
50,150 105,131 79, 79
131,105" />
</g>
</svg>
Penjelasan untuk masing-masing atribut :
- stroke : untuk mendefinisikan warna garis pinggir poligon.
- points : untuk mendefinisikan koordinat titik-titik untuk ditarik sebuah garis diantaranya.

SVG 1.1 direkomendasikan oleh W3C pada Januari 2003. Sun Microsystems,Adobe,Apple,IBM,dan Kodak merupakan beberapa organisasi yang terlibat dalam pendefinisian SVG.
Keuntungan penggunaan SVG dibanding format gambar yang lain (misalnya JPEG dan GIF) antara lain:
  • File sumber SVG dapat dibaca dan modifikasi dengan menggunakan hampir semua tool/text (misalnya notepad)
  • File sumber SVG berukuran lebih kecil dan dapat dikompresi dibanding dengan format gambar JPEG dan GIF
  • Gambar dalam format SVG bersifat scalable/diresizing
  • Gambar dalam format SVG dapat dicetak dengan kualitas yang tinggi dan sama baiknya pada berbagai resolusi
  • Gambar dalam format SVG bersifat zoomable. Setiap bagian dari gambar dapat di zoom tanpa degradasi mutu
  • Text dalam SVG “selectable” dan “searchable” (sangat berguna dalam peta)
  • SVG dapat bekerja dengan Teknologi Java
  • SVG merupakan “open standard”
  • SVG merupakan murni XML
Pesaing utama dari SVG adalah Flash. Kelebihan utama dari SVG dibanding Flash adalah bahwa SVG “compliance” dengan standar yang lain (misalnya XSL dan DOM). Flash berlandasan pada teknologi yang tidak open source. Sampai saat ini SVG belum sepenuhnya disupport oleh semua browser. Mozilla,Firefox,dan Opera sudah mendukung SVG,Microsoft baru pada tahap rencana untuk mendukung SVG. Beberapa SVG editor tersedia,salah satu diantaranya adalah Adobe GoLive 5.

Menampilkan File SVG

Untuk menampilkan file dalam format SVG,kita perlu meng- install sebuah plug-in misalnya Adobe SVG Viewer (Klik disini untuk free download dari Adobe.). Jika browser yang kita gunakan tidak mendukung SVG,makan perlu men- download sebuah SVG viewer untuk menampilkan file SVG. Jika kita menggunakan browser Firefox 1.5 atau Opera 9 yang sudah mendukung SVG tidak diperlukan sebuah plug-in/ SVG viewer.
Menulis Kode dalam SVG
Berikut merupakan contoh dari kode sederhana dari SVG. File SVG harus disimpan dalam file dengan ekstension .svg:
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.1//EN" 
"http://www.w3.org/Graphics/SVG/1.1/DTD/svg11.dtd">
<svg width="100%" height="100%" version="1.1"
xmlns="http://www.w3.org/2000/svg">
<circle cx="100" cy="50" r="40" stroke="black"
stroke-width="2" fill="red"/>
</svg>

 sumber:
http://ilmu-komputer.net/pengantar-svg/
http://lp2mk.unsada.ac.id/files/genap2011_adam.pdf

Iframe

Apa Itu Iframe
Iframe adalah sebuah kode pemograman html  yang fungsinya menampilkan halaman website atau script yang di hosting di tempat lain agar tampil menyatu dengan halaman  website anda, seolah-olah halaman atau script itu adalah bagian dari website anda.
Injection adalah aktifitas menyisipkan kode ke dalam sebuah halaman website anda tanpa seizin anda selaku  pemilik dari website tersebut, Iframe Injection adalah aktifitas menysipkan kode-kode  html  Iframe di website anda tanpa seizin anda selaku pemilik website. Yang bikin repot adalah halaman atau script yang di sisipkan kedalam kode tersebut biasanya berisikan spyware, mal ware atau badware yang dapat merugikan website anda dan juga pengunjung website anda.
Perintah dasar dari iframe adalah sebagai berikut :
<iframe> .... isi dari iframe .... </iframe>


Beberapa atribut yang sering di pasang dalam iframe adalah :


ALIGN="left/right" --> Untuk mengatur posisi iframe
WIDTH="lebar" -->: Mengatur lebar IFRAME dalam pixel atau persen
HEIGHT="tinggi" --> Untuk mengatur tinggi dari iframe dalam pixel atau persen
FRAMEBORDER="garis pembatas" --> Untuk memberi garis pembatas
SCROLLING="auto/yes/no" --> Untuk memberi atau tidak memberi scrolling pada iframe
SRC="url yg ingin di tampilkan" --> alamat sumber yang ingin di tampilkan pada iframe


Adapun kode yang aku gunakan untuk menampilkan seperti dalam contoh di atas adalah:



<iframe frameborder="0" height="2000" scrolling="auto" src="http://bisnismodalklik.blogspot.com/" width="100%">
Your browser does not support iFrames or enable your javascript.
</iframe>





sumber:http://kolom-tutorial.blogspot.com/2007/10/mengenal-perintah-iframe.html

XSLT

XSLT adalah kependekan dari eXtensible StyleSheet Language:Transformation, adalah bagian dari XSL yang dikembangkan sebelumnya. XSL adalah Stylesheet yang khusus dikembangkan sebagai
komplemen XML, untuk merubah informasi pada XML ke dalam bentuk lain agar bisa ditampilkan di layar, dicetak di kertas atau didengarkan telinga. Pada dasarnya proses ini di bagi menjadi dua bagian proses yakni pertama Transformasi Struktural yang meliputi pengumpulan, pengelompokan dan pengurutan data maupun penyusunan ulang, penambahan dan penghapusan tag dan atribut, dan yang kedua adalah proses merubah format menjadi pixel dilayar, nohtah tinta di kertas atau nada di speaker. Proses yang pertama itulah yang kemudian disebut XSLT, sedangkan yang kedua biasa disebut XSLFO (eXtensible Stylesheet Language:Formatting Object).
Hasil Keluaran XSLT bisa berupa HTML, Text file atau XML dengan format yang baru. Sebenarnya untuk menampilkan dokumen XML agar lebih menarik dilihat di browser bisa dilakukan oleh Cascade StyleSheet. CSS yang sering digunakan untuk memformat HTML bisa juga dipakai untuk XML. Akan tetapi CSS tidak mampu melakukan tugas tugas yang rumit seperti memformat angka desimal, menjumlah, menghitung rata-rata, menampilkan gambar, dan lain-lain. Dan untuk melakukan tugas- tugas itulah kita memerlukan XSLT
XSLT Processor
XSLT Processor atau yang biasa disebut Parser adalah software bantu yang tugasnya menerapkan perintah-perintah dalam XSLT pada dokumen sumber XML, dan menghasilkan dokumen keluaran baik berupa HTML, Text file ataupun XML.
XSLT Processor yang digunakan pada pembahasan-pembahasan dan contoh-contoh dalam buku ini adalah MSXML3 buatan Micosoft. Bila browser kita adalah Internet Explorer versi 5.5 ke bawah, secara default menggunakan MSXML atau MSXML2 sebagai Processor. Sebagian besar contoh ini tidak bekerja dengan MSXML dan MSXML2. Untuk mendapatkan MSXML3 anda bisa download secara gratis dari websitenya Microsoft. Anda perlu men-download dua paket, yaitu MSXML itu sendiri beserta SDK-nya dan program XMLinst.exe. Yang disebutkan terakhir adalah utility untuk mengganti default XSL Processor pada internet Explorer dengan MSXML3. Setelah anda mendownloadnya, lakukan hal dibawah ini.
• Buka Command prompt
• Ketik xmlinst /u lalu tekan enter – perintah ini digunakan untuk melepaskan default XSL Processor yang digunakan sebelumnya.
• Ketik regsvr32 msxml3.dll lalu tekan enter – Perintah untuk meregister file dll?Ketik xmlinst lalu tekan enter – menggunakan MSXML versi terbaru sebagai default XSL Processor
pada Internet Explorer
Untuk lebih jelasnya anda bisa membacanya pada dokumentasi MSXML3 yang disertakan saat anda mendownloadnya.
Versi terakhir dari MSXML yang dikeluarkan Microsoft saat buku ini ditulis adalah versi 4. Pada MSXML4 ini, XSL Processor tidak terinstall secara default pada Internet Explorer menggantikan versi
sebelumnya, tetapi bekerja paralel dengan MSXML versi sebelumnya. Diperlukan script khusus pada file HTML untuk memanggilnya. Bila anda hendak menggunakannya sebagai XSLT Processor di
komputer anda, baca baik-baik Microsoft MSXML4 Parser SDK yang disertakan pada saat anda mendownloadnya.
Selain dari Microsoft, anda juga bisa menggunakan parser dari tempat lain misalnya Saxon yang dikembangkan oleh Michael Kay dapat anda peroleh secara gratis dari site
http://users.iclway.co.uk/mhkay/saxon/instant.html. Satu lagi parser yang bisa digunakan adalah xt yang bisa anda peroleh di http://www.jclark.com/xml/xt.html. Cara mempergunakan kedua parser tersebut bisa anda baca di website masing-masing. Tidak menutup kemungkinan anda juga mendapatkan parser lain yang banyak bertebaran di internet. Sekali lagi, baca baik-baik manual user yang disertakan setiap parser yang akan anda gunakan.
Contoh Sederhana
Untuk memahami bagaimana XML dan XSLT bekerja, perhatikan contoh berikut ini:
<?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>
<berita>Saya sedang belajar XML</berita>
Simpanlah document diatas dengan nama belajar.xml XSLT yang diperlukan adalah sebagai berikut
<?xml version=”1.0″ encoding=”iso-8859-1″?>
<xsl:stylesheet version=”1.0″ xmlns:xsl=”http://www.w3.org/TR/WD-xsl”>
<xsl:template match =’/'>
<html>
<head>
<title>XML Saya yang Pertama</title>
</head>
<body>
<p><xsl:value-of select=”berita”/></p>
</body>
</html>
</xsl:template>
</xsl:stylesheet>
simpanlah dokumen XSLT ini dengan nama belajar.xsl. Bila anda menggunakan MSXML3 sebagai parser, anda harus menambahkan satu baris heading standard sehingga dokumen XML Anda akan
menjadi seperti berikut:
<?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>
<?xml-stylesheet type=”text/xsl” href=”belajar.xsl”
<berita>Saya sedang belajar XML</berita>
Setelah itu anda bisa langsung menjalankannya di browser anda. Anda akan melihat tulisan “Saya sedang belajar XML” di jendela browser anda dan tulisan “XML Saya yang Pertama” sebagai title
halaman web anda.
Sedangkan untuk parser lain anda perlu jalankan parser tersebut sesuai petunjuk menjalankannya.
Hasil yang anda dapatkan sama dengan apabila anda menulis HTML seperti dibawah:
<html>
<head>
<title>XML Saya yang Pertama</title>
</head>
<body><p>Saya sedang belajar XML</p></body>
</html>
Bila anda tidak melihat apapun di jendela browser anda, berarti Internet Explorer yang anda gunakan belum menggunakan MSXML3 sebagai default parser. Install MSXML3 seperti yang saya jelaskan
sebelumnya.
Marilah kita bahas baris perbaris syntax XSLT diatas.
<?xml version=”1.0″ encoding=”iso-8859-1″?>
Baris pertama adalah heading standard pada XML. Versi yang digunakan dan satu-satunya versi yang ada saat buku ini ditulis adalah versi 1.0. encoding iso-8859-1 adalah nama resmi dari character
encoding yang biasa disebut ANSI. iso-8859-1 banyak digunakan di Eropa dan Amerika. Bila anda menggunakan text editor yang mendukung penggunaan character encoding yang lainnya, anda bisa
menggunakannya juga. Anda akan mendapatkan pembahasan yang lebih detil pada bab berikutnya.
<xsl:stylesheet version=”1.0″ xmlns:xsl=”http://www.w3.org/TR/WD-xsl”>
syntax diatas adalah heading standard untuk XLST. Atribut xmlns:xsl maksudnya adalah mendeklarasikan namespace XML bahwa awalan xsl akan digunakan untuk elemen yang didefinisikan
pada W3C XSLT Specification. Tentang Namespace ini akan dibahas pada bab lain.
Selanjutnya,
<xsl:template match =’/'>
tag diatas memberitahukan aturan yang dipicu ketika bagian tertentu dari dokumen sumber diproses. Dalam hal ini atribut match=’/’ menunjukkan aturan dipicu dari root dokumen.
<html>
<head>
<title>XML Saya yang Pertama</title>
</head>
<body>
<p><xsl:value-of select=”berita”/></p>
</body>
</html>
Ini adalah aturan yang dimaksud. Yaitu bagaimana output akan dihasilkan. Dan selanjutnya dua baris terakhir adalah tag penutup untuk dua tag pembuka pertama. Perlu diingat baris pertama bukan tag
pembuka tetapi adalah heading standard XML, jadi tidak perlu dibuat tag penutupnya.

sumber:
http://ajidotnet.wordpress.com/2008/08/06/apakah-xslt-itu/
http://robwan.wordpress.com/category/xslt/

JSON

JSON merupakan singkatan dari JavaScript Object Notation, merupakan format untuk pertukaran data seperti halnya XML. JSON sangat mudah dimengerti oleh manusia, karena formatnya yang sederhana. Bahkan tidak hanya manusia, oleh mesin pun JSON sangat mudah untuk dibaca.
Untuk saat ini, sudah banyak bahasa pemrograman yang sudah mendukung penuh kehadiran teman baru kita ini. Tetapi apakah kita mau berkenalan lebih dekat lagi dengannya? Itu terserah teman-teman semua.
JSON telah dispesifikasikan di RFC 4627 oleh Douglas Crockford. Tipe media internet resmi untuk JSON adalah application/json. Sedangkan ekstensi file untuk JSON adalah .json.
Sebuah object dideklarasikan dengan:
var obj = {};
Berikut contoh object JSON:
var obj = { "firstName" : "Lilik",
            "lastName"  : "Haryanto",
            "location"   : "Jakarta" };
document.writeln(obj.firstName); // Output Lilik
document.writeln(obj.lastName); // Output Haryanto
document.writeln(obj.location); // Output Jakarta
Jika object mengandung object lagi di dalamnya, tambahkan titik dan nama properti di belakangnya:
var obj = { 'color' : 'red',
            'animal' : { 'cat' : 'catty' }
          };
document.writeln(obj.animal.cat); // Output catty
Berikut perbandingan XML dan JSON:
<person>
  <firstname>Lilik</firstname>
  <lastname>Haryanto</lastname>
</person>
({
  "firstname" : "Lilik",
  "lastname" : "Haryanto"
});
Dibandingkan dengan XML, parsing JSON membutuhkan waktu lebih cepat. Dengan berkembangnya teknologi AJAX, seakan-akan juga mendorong berkembangnya JSON. Hal ini terbukti dari begitu banyaknya format data JSON digunakan terutama pada teknologi AJAX ini.
Di beberapa bahasa pemrograman telah mendukung format data JSON, seperti di PHP > 5.1.x, fungsi json_encode() dan json_decode(). Selain itu, di Java juga sudah tersedia library untuk pengaksesan JSON, sebagai contoh Json-lib.
Jadi tunggu apa lagi, sudah saatnya merubah semua format data yang tadinya menggunakan XML ke dalam format JSON.

sumber:http://secangkirkopipanas.wordpress.com/2008/07/21/apa-itu-json/

XHTML

XHTML merupakan singkatan dari eXtensible HyperText Markup Language. XHTML
merupakan bentuk reformulasi dari HTML menggunakan paradigma XML. XHTML adalah
bahasa markup penerus dan pengembangan dari HTML yang memiliki kemampuan yang kurang
lebih mirip HTML, tapi dengan aturan sintaks yang lebih ketat. HTML merupakan aplikasi dari
SGML (Standard Generalized Markup Language) yang sangat fleksibel, sedangkan
XHTML adalah aplikasi dari XML, turunan SGML yang lebih terbatas. Karena XHTML harus memiliki keteraturan-bentuk (mengikuti sintaks yang tepat), dokumen XHTML dapat diproses otomatis dengan menggunakan standar pemroses XML - tidak seperti HTML yang membutuhkan
pemroses yang cukup sulit dan kompleks. XHTML dapat dianggap sebagai perpaduan antara
HTML dan XML karena merupakan formulasi ulang HTML dalam bentuk XML.

XHTML 1.0 telah menjadi rekomendasi W3C atau World Wide Web Consortium pada
tanggal 26 Januari2000.
ALASAN MENGGUNAKAN XHTML
XHTML menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada HTML.
XHTML dapat dijalankan pada berbagai platform, sehingga memungkinkan situs kita dibuka dengan baik melalui PDA dan ponsel.
DEKLARASI PADA XHTML
Deklarasi Doctype pada XHTML hampir sama dengan Doctype pada HTML. W3C mengharuskan
agar selalu menggunakan Doctype pada XHTML. Terdapat 3 Jenis Doctype pada XHTML
XHTML - Strict. Digunakan untuk membuat halaman yang layout dan formatnya dikontrol
penuh oleh CSS. Pada deklarasi ini menggunakan tag font dan table.
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Strict//EN"
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
XHTML - Transitional. Digunakan untuk membuat halaman yang sebagian besar
menggunakan tag-tag HTML.
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-traditional.dtd">
XHTML - Frame. Digunakan jika kita memakai frame pada halaman web.
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Frameset//EN"
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-frameset.dtd">
BEBERAPA ATURAN PADA XHTML
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, XHTML merupakan penyempurnaan dari HTML. Untuk itu, ada beberapa aturan agar program lebih stabil dan konsisten.
> Setiap tag harus ditulis dengan huruf kecil.
> Memberi penutup untuk setiap tag.
> Membuka dan menutup tag pada sarang yang benar.
> Atribut tag ditulis dengan huruf kecil dan memakai tanda petik.

sumber:http://astrianaria.byethost2.com/index.php?option=com_content&view=article&id=63&Itemid=70

Plain Text File

Apa Plain Text artinya? Apa yang dimaksud dengan file teks biasa?
Sebuah file teks biasa adalah jenis file. File dapat berupa biner (kode mesin) atau teks bias(bahasa Inggris atau asli).
Sebenarnya, Inggris file teks biasa berisi karakter berikut hanya:
Huruf kecil abjad (a-z)
Atas kasus abjad (A-Z)
Numeric (0-9)
Tanda baca umum
Anda dapat membuat file teks biasa menggunakan editor teks biasa. Sebagai contoh, Microsoft Windows datang dengan sebuah program bernama Notepad. Anda dapat menggunakan Notepad untuk melihat, mengedit atau membuat file teks biasa.
Untuk menjalankan Notepad, pilih "Run ..." menu item dari menu start dan ketik notepad untuk memulai program.
Biasanya, editor teks biasa yang paling dasar dan dilengkapi dengan seperangkat fitur yang terbatas.
Anda tidak dapat membuat efek khusus seperti huruf tebal teks atau di bawah-lapisan seperti ini tidak dapat disimpan dalam format teks biasa. Sebagai contoh, dokumen (doc) file teks biasa tidak.
Anda dapat membuka file dokumen dalam editor dokumen dan mereka akan muncul menjadi teks biasa. Dalam kenyataannya, ada disimpan menggunakan kombinasi teks biasa dan khusus diformat pengkodean yang editor dokumen akan mengenali. Microsoft Word dan Microsoft WordPad adalah editor dokumen populer.
Jika Anda membuka file dokumen dalam editor teks biasa, Anda akan melihat karakter teks banyak non-biasa yang normal tidak akan Anda lihat dalam editor dokumen. Anda juga tidak bahwa tidak akan ada format khusus seperti huruf tebal teks, menyoroti atau scaling font.
Hal ini biasanya untuk file teks biasa yang akan disimpan dengan ekstensi txt. Meskipun ada banyak ekstensi yang lain digunakan untuk menyimpan file teks biasa. Sebagai contoh, file html ditulis dalam teks biasa. Mereka biasanya disimpan dengan ekstensi. Html atau. HtmlSebuah fungsi yang sangat berguna yang hilang dari perpustakaan Windows tool baris perintah adalah kemampuan untuk mengganti teks dalam file teks biasa. Fungsi seperti ini dapat digunakan untuk berbagai tugas praktis yang sistem admin banyak yang melakukan, seperti:
Memperbarui konfigurasi / INI file untuk mengganti path UNC.
Misa update informasi pengguna yang disimpan dalam file INI di Terminal / Citrix server.
Gunakan dalam hubungannya dengan script untuk menyebarkan 'templated' data dan kemudian menerapkan nilai-nilai ke file disalin.Solusi kami adalah VBScript yang interface dengan fungsi Ganti Visual Basic. Dengan menempatkan script ini ke lokasi dalam variabel PATH Windows Anda, Anda sekarang memiliki fungsi yang tersedia di pembuangan Anda.
Menggunakan
Setelah pada sistem Anda, Anda dapat memanggil script dengan hanya menggunakan perintah ReplaceText. Beberapa contoh akan menggambarkan cara Anda dapat menggunakan ini:
Ganti kata "nol" dengan "n / a" di C: file DataValues.csv:
ReplaceText "C: DataValues.csv" nol n / a
Memindai file INI semua di C: Pengguna (+ sub direktori) folder mengganti semua kejadian dari "Server = Lama" dengan "Server = Baru" menggunakan pencarian kasus sensitif:
FORFILES / P "C: Pengguna" / M *. ini / S / C "cmd / C ReplaceText @ Server path = Server Lama = Baru / aku"
Scan file CFG semua dalam profil pengguna saat ini menggantikan "p @ ssw0rd" dengan "kata PA $ quot; menggunakan pencarian case sensitif:
FORFILES / P "% userprofile%" / M *. cfg / S / C "cmd / C ReplaceText @ p @ ssw0rd jalan PA $ $ kata"
Seperti yang dapat Anda lihat di bawah, script ini sangat sederhana dan mudah dapat dimodifikasi untuk mengakomodasi setiap situasi khusus yang mungkin Anda miliki. Bergantian, Anda mungkin ingin membuat salinan dari naskah yang hardcode nilai tertentu sehingga Anda dapat mengeksekusi perintah dengan klik ganda dan / atau memungkinkan Anda untuk dengan mudah mendistribusikannya ke orang lain.
Script
'Ganti Teks
'Ditulis oleh: Jason Faulkner
'SysadminGeek.com
"Script ini harus ditempatkan dalam folder yang ditentukan dalam variabel PATH sistem anda.
"Penggunaan (wscript):
'ReplaceText FileName OldText NewText [/ I]
'/ Aku (opsional) - pencocokan teks tidak bersifat case sensitive
Set oArgs = WScript.Arguments
intCaseSensitive = 0
Untuk i = 3 sampai oArgs.Count-1
Jika UCase (oArgs (i)) = "/ aku" Lalu intCaseSensitive = 1
Berikutnya
Set oFSO = CreateObject ("Scripting.FileSystemObject")
Jika Tidak oFSO.FileExists (oArgs (0)) Lalu
WScript.Echo "file Ditentukan tidak ada."
Lain
Set oFile = oFSO.OpenTextFile (oArgs (0), 1)
strText = oFile.ReadAll
oFile.Close
strText = Ganti (strText, oArgs (1), oArgs (2), 1, -1, intCaseSensitive)
Set oFile = oFSO.OpenTextFile (oArgs (0), 2)
oFile.WriteLine strText
oFile.Close
End If
Catatan Tambahan
Secara default, Windows menggunakan wscript untuk mengeksekusi VBScript (VBS) file. Satu-satunya masalah ini dapat menyebabkan kesalahan ini dan / atau pesan dari script akan muncul sebagai kotak popup. Untuk alat baris perintah, yang terbaik adalah pesan-pesan ditampilkan di konsol. Ada beberapa cara yang dapat Anda capai ini.Mengubah penangan default file VBScript untuk cscript dengan menjalankan perintah ini dari command prompt (dengan hak Administrator):
Cscript / / H: cscript
Jalankan script ReplaceText eksplisit menggunakan perintah cscript:
Cscript "C: PathToReplaceText.vbs" / / B FileName OldText NewText [/ I]
Sebagai kasus khusus, mengeksekusi ReplaceText dari batch script biasanya menyiratkan cscript sebagai mesin yang digunakan terlepas dari penangan default. Anda pasti akan ingin menguji ini meskipun sebelum mengandalkan fungsi ini.


sumber:http://desktoppub.about.com/cs/placetext/a/plaintext.htm

Pengenalan JSP

Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP.  JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu sebelum ditampilkan.

Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa dilihat pada gambar berikut :


              Perangkat
*.JSP ----> Penterjemah ---->*.JAVA---->*.CLASS----> Proses perintah
       |         JSP                        |
       |                                     |
       v                                     v
  diterjemahkan                        kompilasi


Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga bertipe Strong Type artinya penggunaan variable pada halaman tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu. Misalnya pada sintaks pengulangan berikut:

int i;
for (i=1; i<13; i++)
{
       // statement
}

Atau

for (int i=1; i<13; i++)
{
       // statement
}

Hal ini harap diperhatikan bagi para developer yang terbiasa dengan PHP yang tidak memerlukan deklarasi variable yang akan digunakan.

JSP (Java Server Page) ialah teknologi untuk mengontrol isi atau tampilan halaman Web melalui penggunaan servlet, program kecil yang dijalankan di server Web.

Sun Microsystem, pembuat Java, mengacu kepada teknologi JSP sebagai Servlet API (Application Program Interface).

Halaman HTML yang berisi link ke servlet Java memiliki akhiran .jsp.

JSP memungkinkan kita menggabungkan static HTML dengan dynamic content yang dihasilkan dari Servlet. JSP juga merupakan bagian dari teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition).J2EE merupakan platform Java untuk pengembangan aplikasi enterprise dengan dukungan API (Application Program Interface) yang lengkap dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat aplikasi multi tier yang memisahkan antara Presentation layer, Application layer dan Data Layer.

Arsitektur JSP

JSP pada dasarnya juga hala man HTML dengan tambahan tag-tag JSP yang berupa Java Code. File JSP mempunyai extension .jsp bukan .htm atau html. JSP engine (Java virtual mechine) melakukan proses parsing pada file .jsp selanjutnya men-generate Java servlet source file. Kemudian mengkompilasi source file ini menjadi class file, hal ini dilakukan pada saat pertama kali file .jsp dijalankan. Hal ini yang membuat lebih lambat ketika .jsp file pertama kali diakses, selanjutnya setelah servlet source file terkompile semuanya berjalan lebih cepat.

Berikut ini ilustrasi bagaimana tahapan request jsp sampai dengan
terlihat pada halaman browser.
1. User menjalankan file .jsp pada browsernya, selanjutnya web browser yang melakukan request via Internet/Intranet.
2. JSP file dikirim ke Web Server
3. Web Server mengirimkan file .jsp ke JSP servlet engine
4. Jika JSP file baru pertama kali dijalankan maka dilakukan proses parsing, jika tidak maka langsung dijalankan step ke 7.
5. Tahap selanjutnya adalah men-generate special servlet dari .jsp file. Semua HTML yang dibutuhkan dikonversi ke perintah println.
6. Servlet code selanjutnya dicompile menjadi class-class java.
7. Servlet kemudian memanggil method init dan service
8. HTML dari servlet selanjutnya dikirim ke melalui internet atau intranet.
9. Selanjutnya HTML ditampilkan pada web browser. Request Response JDBC Database PostgreSQL

Keunggulan JSP

JSP mudah dipelajari dan memungkinan developer membuat Web Site dan aplikasi dengan cepat. JSP berjalan diatas Java yang merupakan object oriented Programming sehingga JSP berada pada platform yang kuat untuk pengembangan aplikasi.
Alasan utama mengapa menggunakan JSP:
1. Multi Platform
Kita dapat merubah system operasi kita tanpa harus merubah kodekode jsp yang telah dibuat misalnya dari Linux ke Windows atau ke Unix. Demikian juga dari IIS ke Apache atau ke IBM Websphere.
2. Reusable code dengan memanfaatkan Javabeans
3. Dengan JSP berarti kita mendapat semua keunggulan dari Java.

JSP dibandingkan dengan ASP

ASP merupakan teknologi yang dibangun oleh Microsoft. Kelebihan JSP adalah:

1. Bagian web dinamis ditulis dengan Java, bukan VBScript atau JavaScript ataupun bahasa lain, sehingga lebih powerful dan lebih baik dalam pembuatan aplikasi serta komponennya dapat dimanfaatkan kembali (Reusable Code)
2. JSP portable pada semua system operasi dan web server sehingga tidak terkunci pada windows NT dan IIS saja.

sumber : linggapoenya.blogspot.com